DEFINISI KAPAL
Yang disebut kapal ialah suatu bentuk konstruksi
yang dapat terapung (floating) di air dan mempunyai sifat muat berupa penumpang
atau barang yang sifat geraknya bisa dengan dayung, angin atau mesin.Di dalam
istilah perkapalan,arti kapal terdapat istilah asing yaitu:
- SHIP disebut untuk kapal yang berukuran besar
- BOAT disebut untuk kapal yang berukuran kecil
- VESSEL disebut untuk kapal yang berukuran besar
dan kecil
- CRAFT disebut untuk kapal yang berukuran kecil
saja
- CARRIER juga sering dipakai untuk kapal-kapal yang
mengangkut barang curah / Bulk Carrier, kayu / Log and Timber Carrier.
- BARGE atau TONGKANG ialah suatu alat apung yang
sifat muatannya bisa berupa cair (air atau minyak ) atau barang umum
lainnya,biasanya tongkang ini ditarik oleh kapal tarik (tug boat) dalam hal ini
alat apung tersebut bukan jenis kapal,lain halnya bila tongkang tersebut
mempunyai alat penggerak sendiri misalnya self Propelled Barge adalah suatu
bentuk kapal
SEJARAH
Daratan merupakan lingkungan hidup manusia yang
wajar, tetapi laut juga merupakan tantangan, bahkan semasa awal perabadan pun
manusia sudah membuat perahu / kapal dan memberanikan diri turun ke laut.
Kemungkinan bentuk terawal perahu berupa “sampan jalur” yang kini masih nampak
kini di sungai-sungai Kalimantan. Tetapi untuk menempuh jarak jauh tentunya
diperlukan perahu yang lebih besar.
Gambar-gambar perahu yang telah ditemukan,
diperkirakan dibuat pada 6000 tahun yang lalu, tapi tidak diragukan lagi bahwa
manusia telah dapat membuat perahu sejak lama sebelumnya. Mungkin perahu mulai
dikenal ketika seseorang menggunakan batang kayu yang hanyut atau seikat
batang-batang gelagah untuk membantunya terapung di atas air. Kemudian secara
kebetulan ditemukan bahwa daya apung kayu berongga lebih besar dari kayu padat.
Selanjutnya manusia mempelajari cara mengikat
ranting atau gelagah untuk dijadikan rakit dan cara membuat perahu rongga
gelagah untuk dijadikan rakit dan cara membuat perahu rongga dengan melubangi sebatang
kayu. Untuk menyempurnakan penemuan tersebut ia memberikan kayuh / cadik dan
kemudian memasang layar pada kedua macam kendaraan air ini. Rakit adalah perahu
yang dibuat dengan menggabungkan bahan-bahan. Mungkin dari rakitlah berkembang
perahu sungguh-sungguh yang pertama. Perkembangan perahu rongga menemui jalan
buntu karena besarnya terbatas, tetapi bangsa-bangsa primitif masih
menggunakannya. Di masa lampau mereka melakukan pelayaran yang menakjubkan
dengan perahu-perahu itu lebih dari 1000 tahun yang lalu, Bangsa Polinesia
menyeberangi Lautan Pasifik pulang-pergi dengan perahu rongga. Sedikit demi
sedikit kapal laut disempurnakan dari perahu jaman batu sampai menjadi bentuk
kapal panjang Punisia.
Perahu yang disebut balsa ini digunakan sejak zaman
dahulu di danau Titicaca, Peru. Balsa dibuat dari ikatan-ikatan gelagah dan
hanya dapat digunakan selama beberapa bulan saja karena gelagah cepat membusuk
dan hancur.
Perahu Brigg yang dibuat pada zaman batu panjangnya
16 meter dan lebarnya 1,35 meter. Untuk perahu rongga ukuran tersebut adalah
luar biasa. Perahu ini diperkuat dengan balok-balok kayu yang melintang pada
jarak-jarak tertentu sepanjang badannya. Melalui lubang-lubang yang dibor pada
kedua sisi perahu itu direntangkan tali kulit, sehingga sisi perahu itu menekan
dengan kuat pada balok yang melintang tadi.
Diantara para pelaut yang paling terkenal di zaman
dahulu adalah bangsa Punisia, Mereka mendiami daerah yang sempit, tidak subur
yang terletak di antara Laut Tengah dan padang pasir. Karena itu tidak
mengherankan kalau mereka memilih laut sebagai tempat mencari nafkah. Mungkin
merekalah pelaut pertama yang melakukan pelayaran lepas pantai dan mengelilingi
benua Afrika (kira-kira pada 600 tahun SM).
Kapal-kapal mereka menguasai perdagangan di Laut
Tengah ke arah utara mereka berlayar sampai ke negeri Inggris. Orang Punisia
membuat berjenis-jenis kapal dagang dan kapal perang kapal bulat lonjong dengan
tenaga layar dan dayung sebagai cadangan, Kapal-kapal panjang dan ramping dan
laju dengan tenaga dayung dibantu layar digunakan sebagai kapal perang.
Sekitar abad 27 SM orang Mesir sudah membangun
perahu dari batang papyrus. Perahu mereka mengarungi sungai Nil dan laut Merah.
Perahu jaman purba tidak berani jauh dari daratan, supaya bisa mudah mengetahui
posisi dari tanda-tanda yang nampak dari pesisir. Ancaman yang ada hanya berupa
resiko kandas atau menabrak karang. Tetapi kalau daratan tidak nampak lagi
lebih sulit mengenali posisi dengan tepat. Para pelaut terpaksa mencari akal.
Laut Tengah dijuluki tempat lahir “Ilmu Navigasi” karena disitu para pelaut
Barat untuk pertama kalinya memberanikan diri mengarungi lautan terbuka.
Perahu papyrus sebenarnya adalah rakit yang bisa
terapung. Untuk mencegah agar batang papyrus tidak banyak menghisap air,
batang-batang disatukan menjadi berkas besar. Jenis perahu paling kuno di Mesir
yang terbuat dari batang papyrus banyak terdapat di sana. Sekitar 30 abad SM
perahu itu sudah berlayar ke Kreta dan Libanon. Agaknya bangsa pelaut yang
paling terkenal di zaman bahari adalah bangsa Viking. Mereka mengarungi lautan
Atlantik menuju Amerika Utara di atas kapal-kapal panjang yang ramping dan
cepat. Kemampuannya mengarugi lautan dibuktikan ketika pada tahun 1893 tiruan
kapal itu berhasil menyeberangi lautan Atlantik.
PENEMU KAPAL UAP
Robert fulton
Kapal uap pertama buatan Fulton adalah sebuah kapal
aneh dengan roda kayuh di sisi lambungnya yang dicoba di Perancis pada tahun
1803. Dalam perjalanan percobaannya di sungai Seine kapal itu berjalan baik dan
bergerak hilir-mudik seperti kecepatan orang berjalan tergesa-gesa di daratan.
Tetapi lambung kapal yang ringan tidak seimbang
dengan ketel uapnya yang besar dan dengan mesin yang berbobot terlalu berat.
”CLERMONT” yang tenaga uapnya dilukiskan dalam gambar yang diajukan oleh Fulton
kepada kantor Patent Amerika Serikat ini melakukan pelayaran cemerlangnya yang
pertama di sungai Hudson pada tahun 1807. Bila dibandingkan dengan
pendahulunya, perbaikannya adalah pada mesin “Boulton dan Watt” yang lebih kuat
dan efisien dan pada lambung rancangannya lebih sempurna untuk membawa mesin
itu.
Kapal layar uap maupun kapal yang menyeberangi
Atlantik dengan tenaga uap semata-mata mendekatkan manusia pada kapal modern
yang sesungguhnya. Tetapi kemajuan drastis dari Great Western, kapal kayu
beroda yang sisinya di samping itu sampai Mauretania yang perkasa hanya mungkin
berkat pertemuan tiga kemajuan teknik yang vital selama abad ke 19. Charlotte
Dundas kapal uap yang pertama yang berhasil konstruksinya dibangun tahun 1803
untuk seorang bangsawan Inggris Lord Dundas dan diberi nama isterinya. Bulan
Maret 1803 kapal ini menghela dua tongkang bermuatan di terusan Fort dan Clyde.
Tetapi pelayaran selanjutnya dilarang pihak pemilik terusan yang
mengkhawatirkan alun ombak roda lambungnya akan merusak tebing terusan.
Kapal uap Great Eastern yang diselesaikan tahun 1858
merupakan yang terbesar dari jenisnya. Pada masa itu bisa mengangkut 4000
penumpang atau 10.000 prajurit. Untuk membuatnya diperlukan besi 10.200 ton
serta kain layar 5.430 m2. Kapal Great Eastern yang sepenuhnya dibuat dari besi
pada itu tergolong paling besar dan paling mengagumkan dunia. Ciri ini
dipertahankannya selama hampir 40 tahun. Dengan panjang mendekati 215 m, lebar
26 m dan tinggi 18 m dan muat 12.000 ton batu bara, memutari Tanjung Harapan dan
kembali lewat Tanjung Tanduk.
Great Eastern secara historis penting karena kapal
ini mendemonstrasikan kemungkinan-kemungkinan konstruksi logam untuk ukuran
yang boleh dikatakan tak terbatas. Sebaliknya, sebagai kapal kerja, Great
Eastern merupakan suatu kegagalan yang menyedihkan. Belum pernah kapal tersebut
memasuki jalur niaga Timur yang sebenarnya merupakan tujuannya. Kapal tadi
melewatkan beberapa tahun yang suram dalam tambangan lintas Atlantik digunakan
sebagai kapal peletak kabel (Cable Layer Ship) lintas Atlantik selama kurang
lebih 10 tahun dan mengakhiri kariernya sebagai rumah hiburan terapung.
Comments