saya melihat beberapa pemuda yang rajin beribadah, hafal al-quran dan giat mempelajari Sunnah rasul saw. sehinga dari wajah-wajah mereka memancar kesenangan yang penuh kenikmatan disebabkan banyak beribadah, zikir dan hati yang khusyu'. namun kemudian, dengan alasan kebutuhan untuk mengetahui berbagai realitas dan kejadian, mereka lantas mulai cenderung ke dunia politik, mulai suka terhadap obrolan sesaat, gemar menanggapi desas-desus, aktif mnegikuti isu-isu internasional dan masalah-masalah ekonomi. sehingga pancaran yang awalnya terlihat di wajah-wajah mereka mulai hilang, mereka mulai melupakan al-quran, hadist-hadist yang sebelumnya telah mereka pelajari sedikit demi sedikit punah dari hati mereka.
begitu juga, mereka akhirnya berubah menjadi orang-orang yang banyak bicara, ucapan dan pernyataan yang mereka keluarkan simpang siur dan tampak rancu, waktu mereka terbuang sia-sia, mereka menyibukkan diri dnegan hal-hal yang tidak perlu, mereka mulai malas-malasan beribadah dan sholat malam pun sudah mulai mereka tinggalkan. bukan hanya saya pribadi yang memiliki pengamatan seperti ini, tetapi banyak orang lain yang memiliki pengamatan yang sama.
Comments